Rabu, 21 September 2016

Local Liquid Lipstick War: Mineral Botanica, LT. Pro, and Beauty Story

Fira Mellyanti
Udah sekitar 3 tahun terakhir
(atau aku notice semenjak NYX ngeluarin seri SMLC-nya)
kayaknya liquid lipstick, (terutama matte) jadi fans banyak orang.
dan nggak hanya produk luar negeri doang,
belakangan brand lokal juga nggak kalah ngeluarin matte liquid lipstick
disini aku (baru) punya 3 yang asik banget untuk di obrolin:


Yes, ada LT. Pro Long Lasting Matte Lip Cream (05), Beauty Story Chiffon Matte (Ultraviolet), dan Mineral Botanica Soft Matte Lip Cream (017; Spice Mauve).

dari kiri ke kanan: Mineral Botanica (017 Spice Mauve), LT Pro (05), dan Beauty Story (Ultraviolet)

Ada beberapa poin yang akan aku ulik, mulai dari yang paling luar dulu yah;

Packaging

Beauty Story dan Mineral Botanica memiliki kesamaan bentuk botol, dimana bentuknya sama-sama seperti tabung panjang. Sedangkan untuk LT. Pro, dia bentuknya kotak kecil. Kelebihannya dari LT Pro sih dengan bentuknya yang lebih compact, dia yang paling mudah dibawa kemana-mana. Apalagi bentuknya yang kotak, nggak gampang menggelinding juga. 
Sementara itu, packaging LT Pro dan Beauty Story lebih 'jujur' karena ia botolnya yang transparan memudahkan kita untuk melihat, warna aslinya seberapa dan sisanya seberapa banyak. Botol mineral Botanica hampir 80% ketutup dengan labelnya yang penuh informasi (seperti ingredients). Apalagi warna di dasar botol Mineral Botanica nggak sama persis seperti swatch-nya. 
Aku suka sih sama desain Beauty Story yang feminim banget, dengan tutup yang soft gold cantik banget.
Tapi, kalo disuruh milih, buat packaging tetep milih LT Pro karena compact dan bentuknya yang kotak itu. Nggak gampang nggelinding nilai plus banget, nggak ada cerita lipstik ngegelinding sampe ke bawah kasur kan. 

LT Pro: 4/5
Beauty Story: 3.8/5
Mineral Botanica: 2.5/5

Spatula
Nah, disini mulai seru nih.
Soalnya, ketiga lipstik ini spatulanya sama sama berbentuk miring. 
Bedanya, kalo LT Pro bentuknya tebel dan miring di ujung.
Mineral Botanica terlihat sekilas seperti spatula lurus yang dipasang miring (semoga nggak bingung bacanya deh ya)
dan Beauty Story spatulanya miring, tebel tapi lebih panjang. Kalo di perumpamakan, spatulanya Beauty Story kayak punya LT Pro tapi di tarik keatas. 
Buat lebih jelasnya:

Beauty Story

Mineral Botanica

LT Pro

Nah, kebayang kan?
Dari ketiga spatula ini aku paling suka sama punya Beauty Story.
why?
Takarannya pas. Nggak tau kenapa, kalo pake spatula LT Pro dan Mineral Botanica, semuanya jadi agak lebay gitu waktu ngaplikasiinnya. Sekalipun secara tekstur Mineral Botanica lebih encer dan LT Pro lebih kental (yang nanti akan aku jelasin lebih detil), tapi product yang 'nyangkut' di spatulanya juga jadi lebih banyak, apply-nya juga nggak senyaman Beauty Story. 
Sebenernya aku nggak masalah sih pake spatula yang mana, 
soalnya aku suka apply liquid lipstick yang sampe bener-bener nutup warna asli bibir aku.
Tapi buat yang suka apply tipis tipis, mengaplikasikannya juga harus lebih berhati-hati.

LT Pro: 3/5
Beauty Story: 4.5/5
Mineral Botanica: 3/5

Tekstur Lipstik
Ki-Ka: Mineral Botanica, LT. Pro, Beauty Story

Kalo dari tekstur, LT Pro rasa-rasanya sesuai banget sama namanya, soalnya dia paling creamy. Hampir mendekati NYX SMLC lah. 
Mineral Botanica asalnya terlihat 'licin' banget, dan Beauty Story just right in the middle.
Karena tekstur LT Pro yang terlalu creamy, for my honest opinion: not my kinda lipstick
Mineral Botanica juga asalnya yang kerasa encer banget (dengan spatula yang sekali ambil banyak),
rasa-rasanya agak susah buat ngeratain warnanya di bibir.
Ya minimal, sekali apply buat base, terus di dab dab pake tisu buat ngangkat bagian yang terlalu tebal, baru aku apply layer kedua buat ngeratain.
Sedangkan buat Beauty Story, teksturnya yang nggak terlalu creamy dan nggak terlalu encer jadi favorit aku. 

Swatch di bibir aku:
  
Beauty Story: Ultraviolet

Mineral Botanica: 017 Spice Mauve

LT Pro: 05
All of my pict taken by Shenphay

Buat setelah dipakai, LT Pro masih bertahan dengan tekstur creamy di bibir. 
Sedangkan Beauty Story dan Mineral Botanica, keduanya cepet untuk jadi Matte. 
Setelah jadinya, aku suka aja sih sama keduanya soalnya sama-sama nggak lengket. 
tapi buat first apply, aku lebih suka Beauty Story. 

LT Pro: 3/5
Beauty Story: 4/5
Mineral Botanica: 3.5/5

Staying Power
overall, semuanya sih transfer kalo dipake makan. Tapi nggakada yang mendadak abis banget sih. 
Kalo mau dibandingin, waktu makan kue, yang ilang duluan:
1: LT Pro
2: Beauty Story
3. Mineral Botanica

kaget ya? ternyata yang masih agak awet malah Mineral Botanica (yang review dari tadi so so aja). 
jadi ya.. untuk nilainya;

LT Pro: 3/5
Beauty Story: 3.5/5
Mineral Botanica: 4/5

Scents
Buat wanginya, semua punya karakter masing-masing.
LT Pro wanginya kayak kue stroberi, manis manis kue, buah stroberi. Tapi wanginya nggak tahan lama banget sih. 
Kalo Mineral Botanica (aku nyontek kata Rachel Goddard tapi emang setuju banget) wanginya mirip banget kayak permen karet Yosan!
waktu pertama kali apply kayak inget wangi apaaaa gitu. Nostalgic banget.
Sedangkan Beauty Story wanginya agak manis kayak vanilla, tapi wanginya tipiiiis banget. 
jadi ya, paling nggak ada wanginya si Beauty Story sih. 
karena buat wangi ini masalah selera, jadi prefer ada wangi atau nggak kembali ke selera masing masing ya. 

Price
NAH! Ini yang paling krusial!
Untuk Harga, LT Pro dan Mineral Botanica aku dapetin di Toko Kosmetik Mahmud (yang orang Bandung pasti khatam banget kan ini dimana)
Sedangkan Beauty Story aku dapetin di Guardian PIM 1 (kalo nggak salah ya)
LT Pro: Sekitar Rp70.000 (8ml)
Mineral Botanica: Rp44.500 (4ml)
Beauty Story: Rp95.000 (4ml)

Kalo liat packagingnya, nggak percaya kan kalo LT Pro malah yang isinya paling banyak. 
Aku juga nggak percaya sih, tapi tulisan di packaging-nya gitu. 
jadi untuk ibu-ibu irit, kayaknya LT Pro oke banget ya. dengan harga segitu dapetnya banyak

LT Pro: 4/5
Mineral Botanica: 3.5/5
Beauty Story: 3.3/5

Conclusion
Jadi. overall..
Disamping segala pro dan cons di atas,
aku paling suka masih sama 
Beauty Story!
Yeeeaaayyy!
soalnya, sekalipun harganya yang paling mahal diantara dua yang lain, baik dari tekstur, aplikator, ketahanan, aku paling suka sama Beauty Story ini. 
Kalo kamu suka yang mana?

Have a really nice day!

Post ini tidak disponsori oleh pihak manapun, dan semua yang ditulis merupakan pendapat pribadi penulis.
Pengalaman penulis bisa jadi berbeda dengan pengalaman orang lain, sehingga mungkin hasil yang dirasakan juga berbeda.

Minggu, 28 Agustus 2016

That kind of lovely book: #88lovelife vol. 2

Fira Mellyanti
Hyyoohyyoooo
kali ini aku nggak nulis soal beauty atau jalan jalan,
tapi aku mau cerita soal one of my favorite book, like ever. ever. ever.

yes yes, the famous book, #88LoveLife vol. 2

Please understand this is not a review, 
but how this book suddenly change my life and inspire me everyday.

Jadi. prolognya (iya harus banget cerita prolog)
Buku ini ditulis oleh Diana Rikasari (one of my favorite fashion blogger, been reading her blog since 2009, I guess?) dan ilustrasinya dibuat oleh Dinda PS. (she's one of my favorite blogger too! been reading her blog since 2011, even I bought myself her product from curious and wear the bunny bunny head for sometime)
and well, I. AM. A. BIG. FANS.

udah kayak super seneng banget waktu tau Kak Diana dan Kak Dinda maen ke Bandung.
dari yang siangnya ngebelain nyari "hadiah" buat mereka (dan akhirnya beli bunga sih), terus dibawa seharian karena ada wisudaan temen, sampe duduk di Gramedia Merdeka dari satu jam sebelum acara. 
sampe udah mau nangis garagara ternyata bunganya udah mau layu.

And finally here they are!
please abaikan muka super sumringah saya
untung bunganya match sama outfit mereka :"''')

it feels like, childhood dreams come true :')

***

Okay. so.. What I really love about this book was..
Rasanya kayak "cocok banget sama hidup aku!"
*lebay sih. tapi emang bener. serius!

since this book talk about "Love" and "Life"
let me show you some of my favorite part.

Love
#30
Real love grows out of imperfection, 
because perfection grows adoration and admiration, 
but nothing more

everytime I saw my F's, this quotation always repeated on my mind.
through the ups and downs, good and bad, 
ternyata, emang iya. 
I was admiring someone once, but then it went nowhere. 
we're close enough, and that's it.
I am admiring him. but no, nothing more. 

it feels different when I'm with F's. 
because sometimes, I miss all about his imperfection
dang it, kak Di. You've got me. 

Life
#09
At the end of the day, 
you are the leader of your own life.
People provide maps, you choose the path

And so..
yang aku rasain, aku selalu galau belakangan
lulus mau kemana? mau jadi apa?
nerusin karir di jurnalistik?
atau mau serius di Make up?
Mau balik pulang ke Malang?
Stay di Bandung?
Atau moving ke Jakarta?
That question tho, 
I mean, I've been asking a lot of people. 
some of them said
"Yaudah di Bandung aja sih, udah buka link gitu kan."
"Kalo mau berkembang ya harus ngerasain Jakarta"
"Kalo belom tau mau ngapain mending di Malang"

until (again, Mr. F) said
"Ya terserah kamu, itu kan hidup kamu. 
kamu nyamannya dimana? kemana? 
kamu harus belajar memutuskan sesuatu, 
minimal untuk hidup kamu."

and after read #09, it feels like. 
Dang it kak Di, you've got me. again.

#44
I learned that in life, when we're lucky enough, lots of opportunities will come to you. Many doors will open for you. Nevertheless, as tempting as they all are, we do not need to take them all.
Take chances. but not all. 
Not only money makes you greedy, opportunities do too. Live life to the fullest, but take it slow. Leave some space for yourself. Keep the glass half full and half empty. 
Interestingly, some emptiness keeps you full

Rasanya kayak ditampar waktu baca #44.
rasanya kaya, 
I was too greedy when it talks about opportunity. 
there was a moment when setiap kali ada tawaran nge Make up, atau yang lain lain
aku suka nggak ngefilter. 
semua diambil, semua di oke-in. 
and somehow, too greedy for such an opportunity not really good for your life tho.
yang paling kerasa sih, 
aku jadi ngegampangin tidur dan makan (yang berbuntut jadi penyakitan)
dan skripsi yang nggak selesai selesai.

ada satu momen dimana aku tegas, aku nggak akan ambil gawean apapun dulu
minimal, sampai bab IV selesai
and well, I think it works.
Dang it Kak Di. You've got me. again. and again. 

***

Disamping quote yang super duper inspiring
I just really love all the illustration here
Kalo mau dibandingin #88lovelife Vol. 1 dan Vol. 2,
buku yang Vol. 2 kerasa jauh, jauh, jjaaauuhh lebih berwarna daripada Vol.1
it doesn't mean Vol. 1 not that good,
I love Vol. 1 too, because there's a lot of pink pages :'D
(and not to mention, #88lovelife vol. 1 was a gift from F for our first anniversary)

my favorite illustration?
#43
Your happy life is a mindset away

Happy. life.
with a lot of colorful flowers.
it makes me happy tho.
like, 
"Oh right Kak Dinda, I have a happy life like all those flowers blooming.
ITS JUST SSOO PPRREETTYYY MAKES ME SO HAPPY GONNA DIIEEE"
so.
this is what I  thought about this books.
and how this book leads me for being a better person.

Thank you, thank you kak Diana and kak Dinda.
for being inspiring.

Senin, 09 Mei 2016

ELF Daily Cleansing Brush Review

Fira Mellyanti
Hai hai!
sebagai freelancer make up artist, aku wajib banget jaga kebersihan brush yang aku pakai
kali ini aku mau review brush cleanser yang super praktis 

ELF Daily Brush Cleanser

ELF ngeluarin seri brush cleanser yang bisa digunakan buat sehari-hari.
jadi kalo biasanya aku bersihin brush seminggu sekali, kalo orderan nge-make up lagi padet aku bisa bersihin super cepet pake Daily Brush Cleanser ini. 
aku dapetin ELF Brush Cleanser ini di BukaLapak.com dengan penjualnya HouseOfRaia, 
dengan harga 100ribu sajaaaaaa

ELF Daily Brush Cleanser ini dibungkus dengan boks hitam doff yang elegan khas ELF. 
di sampingnya ada tulisan Become your own makeup artist when you visit eyeslipsface.com 

rasanya kayak numbuhin pede waktu baca tulisan ini hahaha
di belakang packaging, ada keterangan produk dan cara penggunaannya.


disini tertulis cara penggunaannya, semprotkan beberapa kali di brush yang sudah terpakai, terus di usap-usap di kapas  atau tissue


buat botolnya cukup handy dan nggak menuh-menuhin beauty case
apalagi buat botolnya yang berbentuk kotak jadi mudah ditata 
biasanya kalo botol bulat di dalem beauty case kan suka menggelinding dan bikin berantakan


buat percobaan pertama aku cobain di buffing brush dari Real Techniques

before cleansing
brush ini aku pake buat bedak padet doang, kondisinya belom dicuci 3 hari 

1st trial
pertama kali aku cobain, sesuai dengan petunjuk di boksnya.
di spray dulu di brush, baru di dab dab di kapas.
hasilnya nggak sebersih yang diharapkan sih.
selain itu ada bau wangi alkohol, tapi nggak terlalu tajem kok

2nd trial
di percobaan kedua, aku coba buat aku spray dulu di kapas,
terus brush-nya aku swirl di kapas yang udah dibasahin
dan akhirnyaaaa lumayan bersih!
tapi bersihnya bukan deep cleansing seperti pake brush shampoo yah

Pro's
 Packagingnya oke
 Travel Friendly
 Lumayan bersih buat dailywear
♥ Harganya cukup affordable

Con's
♥ Ada wangi alkoholnya

Score:
3/5

gimana cara kamu jaga kebersihan brush kamu? 
thanks for reading!

Kamis, 24 Maret 2016

Hide Your Dark Circle!

Fira Mellyanti

Hai hai!
Siapa yang punya kesulitan buat nyembunyiin dark circle?
Dulu aku juga begitu
Apalagi jaman masih aktif kuliah dulu, 
banyak rapat, belom ada gawean syuting lain lain diluar kegiatan kampus, 
dan organisasi yang banyak banget banget bikin jam tidur kebolak balik.

Sebenarnya sekarang kesibukan aku udah nggak sepadat dulu. 
Tapi sisa-sisa perjuangan (termasuk dark circle) ini masih nempel banget
so, here it is.



di video ini, aku memakai concealer setelah primer, tetapi sebelum bb cream

Product:
Make Over Concealer Pallette (corrector - Orange)
Revlon Concealer Colorstay Light Medium (03)

Tools:
Real Techniques Buffing Brush

Step by Step:
1. Setelah memakai primer, aplikasikan corrector berwarna orange (atau pink) di bawah mata.
2. Blend, cukup di tap-tap dengan jari manis.
3. Aplikasikan concealer yang memiliki warna terdekat dengan warna kulit.
4. Blend lagi. Disini aku pake kuas Real Techniques Buffing Brush untuk nge-blend concealer aku. 
5. Baru deh, gunakan daily make up seperti bb cream, bedak, dan lain lain. 

But then, too bad buat beberapa orang concealer revlon ini terasa agak panas di kulit
di aku juga agak panas sih, tapi menurut aku pribadi masih bisa aku tolerir

Hope it can help, and thanks for reading!

Selasa, 22 Maret 2016

Cilacap - Teluk Penyu

Fira Mellyanti

Hello!
Last weekend, I went to Cilacap for my work with Verlast
while we wait for more picture about our work, 
why won't you see's my picture here?







Thanks to Listya Ayu to drive us here
as she said, there's a lot of beach that we can find in Cilacap
and this is the nearest from her house, so
it's pretty quite here
and it's easy to catch (by car, of course)
for tickets, it cost 20,000idr for each person

near here, there's a lot of "warung" who sells coconut, seafood, and "tempe mendoan"
yes, you read it right
tempe mendoan
pretty delicious, too bad I forgot to take a picture of it


oh, here some sneak a peek from our work!

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Distributed By Blogger Template