Tampilkan postingan dengan label F. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label F. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 April 2019

Wedding Story - The Preparation Part 1 #andsoshesaid

Fira Mellyanti


Been a really really long time not write any here. 
The more you know, finally I tied the knot - lol.

Semua ini bermula dari kejadian 16 Januari 2018 - yang tibatiba F berucap

"Shay, kayaknya aku mau ngelamar kamu deh."

Long story short, we got engaged on February 15, 2018. Iya, sesingkat itu ngomong mau ngelamar sampe beneran lamarannya.
Kenapa 15 Februari?
Soalnya Ipit (adik pertamaku) kebetulan sekolah di luar negeri - jadwal pulangnya cuma deket imlek dan waktu pergantian tahun ajaran (sekitar pertengahan Juni).

Tapi jangan khawatir, sampe Juni 2018 kayaknya kami sama-sama lupa kalo kita harus nyiapin pernikahan.
Waktu lebaran - dan keluarga mulai tanya
"Kemaren abis dilamar ya?"
"Kapan nikahnya?"
"Kalian jadi kawin?"
malah baru keinget, "oiya, kita kan mestinya nyiapin nikahan."

Jadi beneran di libur lebaran itu, aku dan F baru beneran ngomongin.
Perkara mau nikah tanggal berapa, milih tanggalnya harus gimana, dan lain lain.

Step pertama: Tentukan tanggal yang sudah disepakati bersama.
F orang Sunda, aku orang Jawa, dan basically kami stay di Bandung.
Meanwhile acara pasti di Malang - karena sekeluarga aku semuanya di Malang.
Not to mention - kebiasaan berkata kalo mau nikah, itu urusan keluarga cewek.

Kalo aku mau punya mau, maunya sih di KUA, udahnya makan makan aja di Bakso Bakar Pak Man.
it is that simple. Jadi harinya pun bisa hari apa aja, nggak ribet ribet amat.
Keinginan itu langsung ditolak mentah-mentah sama bapak.
Since it's the first wedding on my family, (kembali lagi ke kebiasaan) - acara minimal mengundang semua keluarga dan kolega bapak dan emak.

Thanks  God keluarga aku sama keluarga F nggak ada yang ribet perkara tanggal.
Note dari bapak, yang penting semua anaknya bisa dateng
Note dari keluarga F, semua prefer hari Sabtu.
So that, dipilihlah sabtu terdekat dengan Imlek tahun 2019 (when my sister can be home, right?)

Step kedua: Pilih lokasi yang oke
Setelah ada tanggal, segera cari lokasi yang oke dan sesuai dengan konsep yang udah kebayang di kepala.
Since aku banyak mau (apalagi makan di Bakso Bakar Pak Man udah ditolak mentah mentah) - jadilah survey ke beberapa tempat di Malang.
Asalnya pengen banget di hutan ala ala Andien Aisyah - tapi langsung ditampar realita
"Tek, di Malang belom ada tempat gituan. Jangan samain Bandung kayak Malang," gitu kira-kira kata Ipit.

Kriteria yang dimau pun agak ribet.
Minimal muat banyak orang, parkiran luas, nggak bikin macet, jalur tengah kota aja - supaya traffic dari luar kota nggak ribet.
Nggakboleh banyak tangga - soalnya banyak yang udah tua. Even my mom have operation on her knee - it's one of her event and I don't want her to met a lot of stairs.

Masih muter muter belum ada tempat yang sreg sih, tapi sambil disambi - sambil cari wedding organizer yang oke.

Step ketiga: Pilih wedding organizer
Pilih wedding organizer tuh susah susah gampang.
As if seandainya acara aku di Bandung, nyari wedding organizer tinggal di cek di kantor (secara kantor aku vendor foto wedding yaaa), wedding organizer mana aja yang oke.
Ada yang udah akrib bangits, ada yang formalitas aja.
Atau, as simple as kalo sering dateng kondangan - kan keliatan wo mana yang acaranya bagus dan mana yang nggak.
Tapi balik lagi, kondangan seringnya di seputaran Bandung - Jakarta.
Sekalinya di Malang, temen temen deket aku kebanyakan nggak pake wedding organizer.

Thanks God temen aku ada yang kakaknya nikah dibantu wedding organizer. Selain itu, ada juga temen aku yang punya kenalan beberapa wedding organizer yang akhirnya bisa di compare.

Waktu balik ke Malang, nyempetin buat ketemu beberapa wedding organizer.
Karena nggak bisa bandingin gimana kalo acara - satu satunya cara ya cari yang ngobrolnya nyaman.
Daripada berantem mulu atau malah bawaan bete karena di awal nggak sreg - jadi ya paling enak ya dilihat dari cara ngobrolnya dong.

wedding organizer pertama yang aku temui The Great Larasati.
Waktu itu sih ketemunya sama mas Samid.
Dari awal ngobrol udah enak sih. F itu anak yang sangat-sangat nge-judge dari first impression.
And so am I.
Pertemuan pertama kami, bahkan mas Samid udah mau buat ketemu sama bapak dan buat ngobrol - padahal kita belom DP apa apa.
He's the one who asked to met bapak, not me. 
Literally sekedar ngobrol aja, dan ngeliat client yang bakal dia liat ini seperti apa.
Ditambah ngobrolnya yang super sans, sambil nemenin F nyebat duabat.
Jadi daripada offer aneh-aneh, di pertemuan pertama kami kita lebih banyak discuss.

Dari Mas Samid juga - yang akhirnya malah kepilih buat ke Gedung Graha Tirta.
Selain deket rumah (karena beneran tinggal seloncat aja), venue-nya oke, nggak bikin macet, toilet banyak, dan nggak banyak tangga.
Selain itu, mood gedungnya yang udah kebanyakan kayu (dan aku mau konsep rustic), jadi Graha Tirta ini beneran good choice buat acara kami

Besoknya kita juga sempet ketemu beberapa wedding organizer lainnya, tapi setelah ngobrol lagi sama F - kita sama sama sreg sama The Great Larasati ini. Since ngerasa udah banyak kebantu bahkan dari aku belom dp apa-apa.

Jadi buat step pertama - pilih tanggal, venue, dan wedding organizer yang oke dulu.
for the rest, I'll keep it on the next post. See you on the next post!

Minggu, 28 Agustus 2016

That kind of lovely book: #88lovelife vol. 2

Fira Mellyanti
Hyyoohyyoooo
kali ini aku nggak nulis soal beauty atau jalan jalan,
tapi aku mau cerita soal one of my favorite book, like ever. ever. ever.

yes yes, the famous book, #88LoveLife vol. 2

Please understand this is not a review, 
but how this book suddenly change my life and inspire me everyday.

Jadi. prolognya (iya harus banget cerita prolog)
Buku ini ditulis oleh Diana Rikasari (one of my favorite fashion blogger, been reading her blog since 2009, I guess?) dan ilustrasinya dibuat oleh Dinda PS. (she's one of my favorite blogger too! been reading her blog since 2011, even I bought myself her product from curious and wear the bunny bunny head for sometime)
and well, I. AM. A. BIG. FANS.

udah kayak super seneng banget waktu tau Kak Diana dan Kak Dinda maen ke Bandung.
dari yang siangnya ngebelain nyari "hadiah" buat mereka (dan akhirnya beli bunga sih), terus dibawa seharian karena ada wisudaan temen, sampe duduk di Gramedia Merdeka dari satu jam sebelum acara. 
sampe udah mau nangis garagara ternyata bunganya udah mau layu.

And finally here they are!
please abaikan muka super sumringah saya
untung bunganya match sama outfit mereka :"''')

it feels like, childhood dreams come true :')

***

Okay. so.. What I really love about this book was..
Rasanya kayak "cocok banget sama hidup aku!"
*lebay sih. tapi emang bener. serius!

since this book talk about "Love" and "Life"
let me show you some of my favorite part.

Love
#30
Real love grows out of imperfection, 
because perfection grows adoration and admiration, 
but nothing more

everytime I saw my F's, this quotation always repeated on my mind.
through the ups and downs, good and bad, 
ternyata, emang iya. 
I was admiring someone once, but then it went nowhere. 
we're close enough, and that's it.
I am admiring him. but no, nothing more. 

it feels different when I'm with F's. 
because sometimes, I miss all about his imperfection
dang it, kak Di. You've got me. 

Life
#09
At the end of the day, 
you are the leader of your own life.
People provide maps, you choose the path

And so..
yang aku rasain, aku selalu galau belakangan
lulus mau kemana? mau jadi apa?
nerusin karir di jurnalistik?
atau mau serius di Make up?
Mau balik pulang ke Malang?
Stay di Bandung?
Atau moving ke Jakarta?
That question tho, 
I mean, I've been asking a lot of people. 
some of them said
"Yaudah di Bandung aja sih, udah buka link gitu kan."
"Kalo mau berkembang ya harus ngerasain Jakarta"
"Kalo belom tau mau ngapain mending di Malang"

until (again, Mr. F) said
"Ya terserah kamu, itu kan hidup kamu. 
kamu nyamannya dimana? kemana? 
kamu harus belajar memutuskan sesuatu, 
minimal untuk hidup kamu."

and after read #09, it feels like. 
Dang it kak Di, you've got me. again.

#44
I learned that in life, when we're lucky enough, lots of opportunities will come to you. Many doors will open for you. Nevertheless, as tempting as they all are, we do not need to take them all.
Take chances. but not all. 
Not only money makes you greedy, opportunities do too. Live life to the fullest, but take it slow. Leave some space for yourself. Keep the glass half full and half empty. 
Interestingly, some emptiness keeps you full

Rasanya kayak ditampar waktu baca #44.
rasanya kaya, 
I was too greedy when it talks about opportunity. 
there was a moment when setiap kali ada tawaran nge Make up, atau yang lain lain
aku suka nggak ngefilter. 
semua diambil, semua di oke-in. 
and somehow, too greedy for such an opportunity not really good for your life tho.
yang paling kerasa sih, 
aku jadi ngegampangin tidur dan makan (yang berbuntut jadi penyakitan)
dan skripsi yang nggak selesai selesai.

ada satu momen dimana aku tegas, aku nggak akan ambil gawean apapun dulu
minimal, sampai bab IV selesai
and well, I think it works.
Dang it Kak Di. You've got me. again. and again. 

***

Disamping quote yang super duper inspiring
I just really love all the illustration here
Kalo mau dibandingin #88lovelife Vol. 1 dan Vol. 2,
buku yang Vol. 2 kerasa jauh, jauh, jjaaauuhh lebih berwarna daripada Vol.1
it doesn't mean Vol. 1 not that good,
I love Vol. 1 too, because there's a lot of pink pages :'D
(and not to mention, #88lovelife vol. 1 was a gift from F for our first anniversary)

my favorite illustration?
#43
Your happy life is a mindset away

Happy. life.
with a lot of colorful flowers.
it makes me happy tho.
like, 
"Oh right Kak Dinda, I have a happy life like all those flowers blooming.
ITS JUST SSOO PPRREETTYYY MAKES ME SO HAPPY GONNA DIIEEE"
so.
this is what I  thought about this books.
and how this book leads me for being a better person.

Thank you, thank you kak Diana and kak Dinda.
for being inspiring.

Kamis, 17 April 2014

F

Fira Mellyanti
Well then
It's been a long time for me to not share about my personal life. Hihi.
I would love to share about my new boyf.
It is not that "new" actually.
We've been in relationship for about 4 month.
But still, it's still new for me.
New person, new backgrounds

He is my senior on my collage.
3 years older, actually
I see him 3 years ago, on welcoming month for my faculty.
But I knew him, about a year after.
That time, he's leading my organization (yes, you know. Cc.)
Also, that time he was boyf of my another friends.

Well, how we get close?
Making movies.
That day, he's no longer leader at my organization.
No, he is no longer with his girlf.
Since that day, we were getting closer and closer.

Somehow, I ask my self "why the hell I knew him?"
He's just like a bastard!
No, not literally bastard.
But the way we get closer, when I remembered it these day, was just..
A little bit absurd.

I was independent that day.
Enjoying my self alone and free.
And accidentally he makes me 'need' him.

Simple, as he makes me needs friend when I was doing my homework.
His availability when I need some stuff, and slowly he makes me need him.

Silly, when I remembered that he makes me promise (which is also his promises) that we were meet up EVERYDAY.
Everyday like
EVERY
SINGLE
DAY
for a month.

And we made it.
Even just a few minutes for a day.
But we met, everyday.
We do not much things.
But we share everything
He is wise, but childish at the same time.
He is serious, but fun at the same time.
The most important is, he can lead me.
He always answered every single questions I've asked.

I just, love him. Just the way he is.
And he makes me love my self.
I've learn a lot, even our relationship were just, new.

Maybe i'm not the person that easily say "I love you" or some cheesy things.
I always say what I want directly.
Not with those code or whatsoever.
And thanks God, he can easily accepted me with everything I am.

Hey F
Thankyou for being you.
I love you :)

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Distributed By Blogger Template